Kesepakatan itu perlu mendapatkan persetujuan dari Badan Liga Primer. NESV memiliki portofolio sejumlah perusahaan, termasuk Boston Red Sox, New England Sports Network, Fenway Sports Group, dan Rousch Fenway Racing.
“Saya gembira akhirnya kami bisa sukses menuntaskan proses penjualan yang menyeluruh dan eksetensif,” ungkap Chairman The Reds Martin Broughton yang juga bos British Airways.
“Dewan Direksi menerima proposal NESV karena sangat memenuhi kriteria yang kami rancang dari semula sebagai pemilik baru. Filosofi NESV ialah kemenangan dan mereka telah memperlihatkannya di Red Sox (yang bermain di Major League Baseball).”
“Kami telah bertemu di Boston, London, dan Liverpool beberapa pekan lalu. Dan saya sangat terkesan dengan apa yang mereka capai dan visi mereka untuk Liverpool Football Club.”
“Dengan mengeluarkan beban pengambilalihan utang, tawaran ini memungkinkan kami fokus pada investasi di tim. Saya kecewa para pemilik (Tom Hicks dan George Gillett) mencoba sekuat daya untuk mencegah terjadinya kesepakatan dan kami perlu melanjutkan ke proses legal guna menuntaskan penjualan tersebut.”
Tarik-menarik kuat antara dua Amerika pemilik tersebut dan mitra lokalnya memuncak Selasa malam waktu setempat. Di tengah kabar munculnya tawaran menarik dari dua calon pembeli baru, kedua warga AS itu, terutama Hicks, berupaya memecat Managing Director Christian Purslow dan Direktur Komersial Ian Ayre beberapa menit sebelum pertemuan untuk mendiskusikan calon pembeli baru itu.
Tujuannya bisa ditebak: agar Hicks dan Gillet bisa kembali mengendalikan proses penjualan itu. Hicks dan Gillett ingin menempatkan Mack Hicks, salah satu putra Tom Hicks, dan Lori Kay McCutcheon, financial controller Hicks Holdings. Hicks dan Gillet akhirnya kalah suara karena dua direktur tersebut didukung Broughton sehingga suara dua Amerika itu kalah 2:3.(Fiant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar