Fiant-News, Surabaya - Untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akibat adanya perubahan jadwal distribusi di Jawa Timur, UPMS V Pertamina Jawa-Bali menerapkan beberapa kebijakan.
Hal ini terungkap dalam pertemuan Forum Pimpinan Daerah yang digelar Pertamina dengan melibatkan unsur TNI dan Polri. Dalam pertemuan tersebut Pertamina menerangkan, beberapa kebijakan yang diambil dalam mengatasi kelangkaan stok BBM bersubsidi tersebut, diantaranya adalah melarang pembelian BBM bersubsidi menggunakan jerigen.
Asisten Manager external relation UPMS V PT Pertamina, Eviyanti Rofaidah mengatakan, bahwa pelarangan pembelian menggunakan jerigen tersebut dimaksudkan untuk menghindari provit tacking, atau pembelian dalam skala besar untuk ditimbun atau pengambilan keuntungan.
"Untuk sementara kita melarang pembelian yang menggunakan jerigen, ini menghindari profit tacking dalam situasi kelangkaan kali ini," ujar Evi, Sabtu (20/11/2010).
Namun, Evi menambahkan, bahwa pelarangan pembelian dengan menggunakan jerigen tersebut tidak berlaku bagi para nelayan. Untuk nelayan, Pertamina memperbolehkan pembelian dengan menggunakan jerigen, namun dibatasi maksimal 30 liter saja.
"Kalau nelayan kahan memang tidak langsung membawa kapalnya ke SPBU, jadi masih diperbolehkan. cuma ada batas maksimalnya," imbuh Evi.
Evi menerangkan , bahwa kondisi kelangkaan BBM bersubsidi di Jawa Timur kali ini, akan berangsur pulih. setelah Pertamina melakukan pengaturan jadwal distribusi ulang, maka kelangkaan akan segera teratasi. Evi memberikan estimasi waktu pemulihan kelangkaan BBM pada minggu depan. "Minggu depan, semua sudah teratasi," pungkasnya. [Fiant]
Hal ini terungkap dalam pertemuan Forum Pimpinan Daerah yang digelar Pertamina dengan melibatkan unsur TNI dan Polri. Dalam pertemuan tersebut Pertamina menerangkan, beberapa kebijakan yang diambil dalam mengatasi kelangkaan stok BBM bersubsidi tersebut, diantaranya adalah melarang pembelian BBM bersubsidi menggunakan jerigen.
Asisten Manager external relation UPMS V PT Pertamina, Eviyanti Rofaidah mengatakan, bahwa pelarangan pembelian menggunakan jerigen tersebut dimaksudkan untuk menghindari provit tacking, atau pembelian dalam skala besar untuk ditimbun atau pengambilan keuntungan.
"Untuk sementara kita melarang pembelian yang menggunakan jerigen, ini menghindari profit tacking dalam situasi kelangkaan kali ini," ujar Evi, Sabtu (20/11/2010).
Namun, Evi menambahkan, bahwa pelarangan pembelian dengan menggunakan jerigen tersebut tidak berlaku bagi para nelayan. Untuk nelayan, Pertamina memperbolehkan pembelian dengan menggunakan jerigen, namun dibatasi maksimal 30 liter saja.
"Kalau nelayan kahan memang tidak langsung membawa kapalnya ke SPBU, jadi masih diperbolehkan. cuma ada batas maksimalnya," imbuh Evi.
Evi menerangkan , bahwa kondisi kelangkaan BBM bersubsidi di Jawa Timur kali ini, akan berangsur pulih. setelah Pertamina melakukan pengaturan jadwal distribusi ulang, maka kelangkaan akan segera teratasi. Evi memberikan estimasi waktu pemulihan kelangkaan BBM pada minggu depan. "Minggu depan, semua sudah teratasi," pungkasnya. [Fiant]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar