Fiant-News, Surabaya- Pendatang baru produsen lampu hemat energi (LHE) HORI turut meramaikan persaingan market industri lighting di tanah air. Dengan mengusung tagline Hasil Olahan Rakyat Indonesia atau HORI, produsen lampu hemat energi ini membidik segmen rumah tangga sebagai pangsa pasarnya.
Product & Trade Marketing Manager PT Multi Indocitra produsen lampu HORI, Ari Muladi menyatakan masih besarnya pertumbuhan market industri lighting di tanah air yang mencapai 20 persen per tahun membuat manajemennya sangat yakin produknya di terima konsumen.
Menurut dia, selain besarnya pertumbuhan industri lighting imbas adanya pengalihan lampu pijar ke lampu hemat energi dan ditambahnya maraknya pembangunan properti di tanah air turut memicu pergerakan industri LHE.
"HORI sendiri sekarang ini fokus menggenjot kapasitas produksinya 3-4 juta unit per tahun guna memenuhi market LHE," ujarnya di Surabaya, Jumat (12/11/2010).
Disamping berkonsentrasi membidik market LHE kata Ari Muladi, perusahaannya juga melirik lampu LED di tahun depan.
"Sementara ini baru berkonsentrasi dulu ke LHE tapi tidak menutup kemungkinan mengembangkan ke lampu LED sambil melakukan evaluasi market," katanya.
Disinggung mengenai market lampu LHE secara nasional. Dijelaskan Ari Muladi, saat ini terdapat 500 brand dari total itu ada pemain yang menguasai pasar.
"Strategi kami menghadapi kompetitor lama ada beberapa tahap. Pertama, menyediakan produk berkualitas dengan memberikan garansi 1 tahun ditambah lampu ini tahan 10000 jam," paparnya.
Khusus Jatim lanjut dia, market LHE HORI cukup besar. Terbukti sejak dikenalkan di pasar awal tahun konstribusi penjualannya dikisaran 20-30 persen.
Berdasar catatan Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), terdapat 180-200 juta LHE. Dari total itu hanya sebagian kecil yang LHE.
Product & Trade Marketing Manager PT Multi Indocitra produsen lampu HORI, Ari Muladi menyatakan masih besarnya pertumbuhan market industri lighting di tanah air yang mencapai 20 persen per tahun membuat manajemennya sangat yakin produknya di terima konsumen.
Menurut dia, selain besarnya pertumbuhan industri lighting imbas adanya pengalihan lampu pijar ke lampu hemat energi dan ditambahnya maraknya pembangunan properti di tanah air turut memicu pergerakan industri LHE.
"HORI sendiri sekarang ini fokus menggenjot kapasitas produksinya 3-4 juta unit per tahun guna memenuhi market LHE," ujarnya di Surabaya, Jumat (12/11/2010).
Disamping berkonsentrasi membidik market LHE kata Ari Muladi, perusahaannya juga melirik lampu LED di tahun depan.
"Sementara ini baru berkonsentrasi dulu ke LHE tapi tidak menutup kemungkinan mengembangkan ke lampu LED sambil melakukan evaluasi market," katanya.
Disinggung mengenai market lampu LHE secara nasional. Dijelaskan Ari Muladi, saat ini terdapat 500 brand dari total itu ada pemain yang menguasai pasar.
"Strategi kami menghadapi kompetitor lama ada beberapa tahap. Pertama, menyediakan produk berkualitas dengan memberikan garansi 1 tahun ditambah lampu ini tahan 10000 jam," paparnya.
Khusus Jatim lanjut dia, market LHE HORI cukup besar. Terbukti sejak dikenalkan di pasar awal tahun konstribusi penjualannya dikisaran 20-30 persen.
Berdasar catatan Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), terdapat 180-200 juta LHE. Dari total itu hanya sebagian kecil yang LHE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar