Fiant-News, Madiun - Jajaran polres Madiun Kota berhasil mengamankan ribuan liter miras jenis arak jowo (Arjo) dan puluhan botol miras kemasan jenis Vodka dan Manssion yang diduga palsu.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Krisno H Siregar, mengatakan, total ada 1107 liter miras yang didapatkan di 11 lokasi dan 11 tersangka berbeda, yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Madiun, dalam kurun waktu sejak 10 Desember 2010 kemarin.
"Ini merupakan hasil dari operasi pekat (penyakit masyarakat) selama satu bulan terakhir ini. Operasi ini kita gelar karena peredaran miras sudah sangat mengkawatirkan," ujrnya, Jumat (24/12/2010).
AKBP Krisno menduga, miras kemasan berlabel Vodka dan Manssion tersebut merupakan produk palsu. Karena ketika dibuka mengeluarkan aroma yang lebih menyengat dibanding dengan yang asli.
"Ini produk palsu, karena selain baunya lebih menyengat airnya juga lebih cepat menguap karena terbuat dari alkohol untuk industri dan buka dari hasil fermentasi. Saya duga ini merupakan buatan home industri di daerah Jabotabek," jelas Krisno.
AKBP Krisno menambahkan, peredaran miras di wilayah Madiun harus dikendalikan. Pasalnya sebagian besar dari kasus perkelahian dan tindak kriminal di wilayahnya ini diawali oleh pelaku yang mengkonsumsi muman keras.
"Karena besarnya akibat dari konsumsi miras, saya akan minta langsung ke kejaksaan dan pengadilan untuk memberikan hukuman yang berat ke para pelaku," pungkasnya.
Kapolres Madiun Kota, AKBP Krisno H Siregar, mengatakan, total ada 1107 liter miras yang didapatkan di 11 lokasi dan 11 tersangka berbeda, yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Madiun, dalam kurun waktu sejak 10 Desember 2010 kemarin.
"Ini merupakan hasil dari operasi pekat (penyakit masyarakat) selama satu bulan terakhir ini. Operasi ini kita gelar karena peredaran miras sudah sangat mengkawatirkan," ujrnya, Jumat (24/12/2010).
AKBP Krisno menduga, miras kemasan berlabel Vodka dan Manssion tersebut merupakan produk palsu. Karena ketika dibuka mengeluarkan aroma yang lebih menyengat dibanding dengan yang asli.
"Ini produk palsu, karena selain baunya lebih menyengat airnya juga lebih cepat menguap karena terbuat dari alkohol untuk industri dan buka dari hasil fermentasi. Saya duga ini merupakan buatan home industri di daerah Jabotabek," jelas Krisno.
AKBP Krisno menambahkan, peredaran miras di wilayah Madiun harus dikendalikan. Pasalnya sebagian besar dari kasus perkelahian dan tindak kriminal di wilayahnya ini diawali oleh pelaku yang mengkonsumsi muman keras.
"Karena besarnya akibat dari konsumsi miras, saya akan minta langsung ke kejaksaan dan pengadilan untuk memberikan hukuman yang berat ke para pelaku," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar