Budi menilai, pemasangan perangkat lunak tak sepenuhnya membatasi situs porno di perangkat BlackBerry. Penggunaan software situs porno akan terbatas sekali. Padahal, situs porno di dunia jumlahnya jutaan. Hilang satu tumbuh seribu.
"Jika namanya diganti maka situs itu otomatis bisa lagi diakses. Kalau mereka memanfaatkan proxy asing misalnya, ini tak bisa diblokir. Jadi tidak maksimal,” ujarnya kepada Fiant-News.
Meski begitu, Budi menilai keputusan pemerintah tetap perlu dihargai. Setidaknya, masyarakat merasakan ketegasan pemerintah dalam membatasi penyebaran situs porno yang membahayakan masa depan anak muda.
Kepedulian terhadap pornografi di media internet juga dirasakan Inggris dan Amerika Serikat. “Tetap harus dihargai. Paling tidak, pemerintah sudah berusaha untuk melindungi kehidupan anak-anak,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring mengeluarkan ultimatum terhadap Research In Motion (RIM) agar menutup seluruh akses terhadap situs porno yang masih bisa dibuka di setiap ponsel BlackBerry yang digunakan di Indonesia.
Menurut Tifatul, pemerintah mengharapkan beberapa hal kepada RIM. Diantaranya membuka perwakilan di Indonesia, membuka service center agar memudahkan pelayanan kepada pengguna dan memasang software blocking terhadap situs porno.
Pihak operator masih menunggu keputusan lanjutan dan aturan teknis dari pemerintah untuk persoalan BlackBerry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar