News Update :

Senin, 18 April 2011

52 Ribu Ton Beras Jamin Stok Pangan Bali

Fiant-News, DENPASAR - Stok beras yang tersimpan di gudang saat ini, mencapai 52 ribu ton sehingga aman untuk memenuhi kebutuhan beras di Provinsi Bali, selama dua bulan ke depan.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Made Putra Suryawan mengatakan, stok beras saat ini aman untuk dua bulan ke depan. Berdasarkan jumlah stok gabah dan stok beras yang ada saat ini, semuanya aman tersimpan di gudang.

"Saat ini, stok gabah kering di gudang sebanyak 869 ribu ton, sehingga kebutuhan gabah kering di Bali terjadi surplus 69 ribu ton. Ya kalau dihitung menjadi beras sekira 52 ribu ton," kata Suryawan, Minggu (17/4/2011).

Belum lagi, dengan stok gabah yang saat ini berada di gudang kelompok tani, KUD di masing-masing kabupaten maupun di rumah tangga para petani. Dari perhitungannya, kebutuhan beras di Bali sebanyak 40 ribu ton per bulan, sementara stok yang ada sekarang, 52 ribu ton, belum termasuk diluar gudang yakni di rumah tangga petani.

Dia menjelaskan, Bali memiliki kekhasan dibanding daerah lainnya, sebab, produksi panen padi hampir terjadi setiap hari. Sentra pertanian seperti di Kabupaten di Tabanan, Badung dan Gianyar, memberi andil dalam meningkatkan produksi padi.

"Saya menjamin stok beras di Bali, aman sampai dua bulan ke depan. Kita akan panen raya pada bulan Maret hingga Mei," katanya menambahkan.

Hanya saja, terjadi perubahan cuaca ekstrim, diakui Suryawan, terjadi penurunan produktifitas padi di Bali. Produksi di 2009 misalnya sebesar 876 ribu ton, namun saat ini menurun 8 ton sehingga tinggal 868 ribu ton gabah kering.

Meskipun memiliki lahan sempit, namun dibanding daerah lainnya, tingkat produktifitas padi di Bali telah melewati perhitungan secara nasional. Jika secara nasional perhitungannya 5,5 ton per hektare (ha) per panen, maka produktivitas di Bali 5,85 ton per ha per panen. "Kita bahkan pernah mencapai enam ton per ha," imbuhnya.

Suryawan menambahkan, Pemprov Bali juga melakukan proteksi terhadap petani dengan membeli harga gabah di atas harga penetapan pemerintah (HPP). Bila HPP
saat ini sebesar Rp2.640 per kilo gabah kering, maka Pemprov Bali membelinya dengan harga Rp2.800 per kilo gabah kering dan bahkan sebelumnya pernah membeli dengan harga Rp3.200 perkilogram.

"Pemprov Bali telah mengalokasikan dana Rp29 miliar untuk memproteksi harga gabah tetap tinggi minimal di atas HPP sekalipun sedang panen raya lewat Lembaga Ekonomi Pedesaan (LUEP)," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Jalur Berita : Kabar Berita Terbaru dan Terkini 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.