Fiant-News, WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton menolak permohonan pribadi Moammar Khadafi pada Presiden Barack Obama untuk menghentikan perang di Libya.
Clinton menyatakan pemimpin Libya tersebut harus melakukan gencatan senjata, menarik pasukannya, dan pergi mengasingkan diri.
Obama menerima surat tiga halaman dari Khadafi yang meminta untuk menghentikan serangan udara Barat terhadap pasukannya, namun Pemerintah AS secara tegas menolak permintaan tersebut.
“Khadafi tahu apa yang harus dia lakukan,” ujar Clinton dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini.
Clinton mengatakan, perlu ada gencatan senjata, pasukan Khadafi harus ditarik dari seluruh kota dimana telah terjadi tindak kejahatan dan banyak merenggut korban jiwa. Harus ada keputusan yang dibuat mengenai kemundurannya dari kekuasaan dan kepergiannya dari Libya.
Khadafi mengirim surat permohonan pada Obama saat pasukan oposisi berhasil mengambil alih kembali kota penghasil minyak, namun oposisi menuduh NATO tidak cukup membantu mereka menggulingkan Khadafi dari 41 tahun kekuasaannya.
“Kami dapat mengkonfirmasikan bahwa ada sebuah surat, namun jelas bukan yang pertama kalinya. Syarat yang dikemukakan Presiden jelas, yaitu tindakan, bukan kata-kata,” ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney seperti dikutip Reuters, Kamis (7/4/2011).
Carney menolak memberikan detil isi surat Khadafi.
Seorang pejabat Pemerintah AS mengatakan Gedung Putih menerima banyak surat dari Khadafi selama beberapa tahun dan yang terakhir diterima tidak ditanggapi secara serius seperti surat-surat sebelumnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar