JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida S Alisyahbana mengatakan akan meninjau langsung proyek yang di danai Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) dari Islamic Development Bank (IDB).
"Besok, saya akan melakukan kunjungan kerja ke Bandung untuk melihat dua proyek yang tekait dengan PHLN dari Islamic Development Bank, yakni untuk membangun capacity buliding pada dua perguruan tinggi," kata Armida di gedung Bappenas Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Menurut Armida, kedua perguruan tinggi yang mendapatkan dana PHLN dari IDB tersebut adalah Universitas Padjajaran yang berlokasi di Jatinangor Bandung dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung.
"Jadi kami akan ke Jatinangor, kan di Jatinangor banyak kampus juga, nanti kami beserta rombongan akan melihat yang terkait dengan PHLN ini," ujarnya.
Armida menjelaskan, proyek-proyek yang di danai atau diusulkan dengan pembiayaan PHLN itu sangat selektif. Hal ini dikarenakan proyek tersebut menggunakan loan, jadi kriterianya harus pembangunan kapasitas.
"Pembangunan yang dilakukan tidak sekedar bangun gedung, tapi juga melakukan capacity building, baik dari sisi management, SDM, sehingga memberikan multiplier efect yang besar terhadapa perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat," tutur Armida.
Sekedar informasi, Staf Khusus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Dedi Masykur Riyadi mengungkapkan bahwa IDB menyalurkan dana untuk proyek di kedua perguruan tinggi tersebut sebesar USD71,474 juta.
"Total dana yang digelontorkan untuk kedua perguruan tinggi adalah USD71,474 juta, dana itu adalah loan dari IDB," kata Dedi.
Adapun pembagian pinjaman tersebut adalah, Universitas Padjajaran sebesar USD35,228 juta dengan dana pendamping USD8,75 juta, sehingga total untuk Univesitas Padjajaran adalah USD43,978 juta.
Sedangkan UIN Sunan Gunung Jati mendapatkan loan sebesar USD21,997 juta dengan danan pendamping USD5,499 juta, sehingga total untuk UIN Sunan Gunung Jati adalah USD27,496 juta.
"Besok, saya akan melakukan kunjungan kerja ke Bandung untuk melihat dua proyek yang tekait dengan PHLN dari Islamic Development Bank, yakni untuk membangun capacity buliding pada dua perguruan tinggi," kata Armida di gedung Bappenas Jakarta, Kamis (16/6/2011).
Menurut Armida, kedua perguruan tinggi yang mendapatkan dana PHLN dari IDB tersebut adalah Universitas Padjajaran yang berlokasi di Jatinangor Bandung dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung.
"Jadi kami akan ke Jatinangor, kan di Jatinangor banyak kampus juga, nanti kami beserta rombongan akan melihat yang terkait dengan PHLN ini," ujarnya.
Armida menjelaskan, proyek-proyek yang di danai atau diusulkan dengan pembiayaan PHLN itu sangat selektif. Hal ini dikarenakan proyek tersebut menggunakan loan, jadi kriterianya harus pembangunan kapasitas.
"Pembangunan yang dilakukan tidak sekedar bangun gedung, tapi juga melakukan capacity building, baik dari sisi management, SDM, sehingga memberikan multiplier efect yang besar terhadapa perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat," tutur Armida.
Sekedar informasi, Staf Khusus Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Dedi Masykur Riyadi mengungkapkan bahwa IDB menyalurkan dana untuk proyek di kedua perguruan tinggi tersebut sebesar USD71,474 juta.
"Total dana yang digelontorkan untuk kedua perguruan tinggi adalah USD71,474 juta, dana itu adalah loan dari IDB," kata Dedi.
Adapun pembagian pinjaman tersebut adalah, Universitas Padjajaran sebesar USD35,228 juta dengan dana pendamping USD8,75 juta, sehingga total untuk Univesitas Padjajaran adalah USD43,978 juta.
Sedangkan UIN Sunan Gunung Jati mendapatkan loan sebesar USD21,997 juta dengan danan pendamping USD5,499 juta, sehingga total untuk UIN Sunan Gunung Jati adalah USD27,496 juta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar