News Update :

Kamis, 16 Juni 2011

Yuk, Pilih-Pilih Herbal Aman!

JalurBerita - Penarikan beberapa jenis obat herbal mengundang ketakutan banyak orang. Sebagian yang masih ragu dengan khasiat herbal malah mundur dan mengurungkan niat. Kuncinya, cerdas memilih herbal aman.

Niat sehat malah jadi sakit, begitu kira-kira kalau Anda salah memilih obat herbal. Daripada terus dihantui rasa takut memanfaatkan herbal, menjadi tindakan lebih bijak bila kita mengetahui ciri-ciri obat herbal yang aman.

Pada dasarnya, ada tiga jenis herbal yang berada di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni jamu atau obat tradisional, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka.

“Paling sederhana adalah jamu. Jamu yang aman adalah jamu yang sudah terdaftar di BPOM, labelnya ‘jamu’; sudah diketahui komposisi dan khasiatnya, tapi belum dilakukan uji praklinis. Yang kedua, obat herbal berstandar BPOM yang punya label ‘jamu’ dan ada nomor pendaftarannya. Obat ini sudah diujikan pada hewan, yakni uji khasiat (efektivitas) dan uji keamanan (toksisitas),” papar Prof Dr Sumali Wiryowidagdo Apt dari Pusat Studi Obat Bahan Alam FMIPA UI pada Media Workshop ”Inovasi Teknologi Ekstraksi Bahan Alami Dalam Pembuatan Obat Herbal” di Kembang Goela Restaurant, Plaza Sentral Parking Lot, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/6/2011).

“Jenis terakhir, fitofarmaka adalah yang paling baik karena sudah melewati uji praklinis dan sudah diuji pada manusia sesuai klaimnya. Jika teruji baik, obat ini sama dengan obat modern,” tambahnya.

Guna mengetahui tingkat keamanan obat herbal, perhatikan petunjuk yang terdapat pada kemasan. Lewat kemasan ini pula, Anda bisa menentukan indikator lain keamanan suatu obat herbal.

“Kemasannya mencurigakan atau tidak, misalnya ada kesalahan cetak pada tulisan di merek atau botolnya. Lihat isinya, apakah masih bagus. Perhatikan juga, ada expired-nya enggak. Obat yang sudah terdaftar di BPOM pasti mencantumkan tanggal kedaluwarsa,” paparnya.

“Herbal bisa di mana saja, tapi lebih baik beli di toko khusus herbal atau apotik, jangan di warung. Kita enggak tahu kalau jamunya sudah dicampur obat-obat kimiawi. Pastikan diresepkan oleh dokter atau herbalis yang sudah memiliki sertifikat atau akreditasi,” imbuhnya.

Dan demi menjaga kualitas, Prof Sumali menegaskan, simpanlah obat herbal jauh dari paparan sinar sinar matahari langsung dan jaga kelembapan suhu tempat penyimpanan karena kualitas herbal sangat dipengaruhi oleh kadar air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Jalur Berita : Kabar Berita Terbaru dan Terkini 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.