Fiant-News, Ponorogo – Seakan menjadi sebuah langganan. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Ponorogo kembali menemui ajal di negeri orang. Kali ini, korban meninggal menimpa Bejo, warga desa Semanding, kecamatan Kauman Ponorogo.
Tak sepadan dengan namanya (bejo yang berarti beruntung, red), dia dikabarkan tewas karena terjatuh dari tangga. Sebenarnya ketika jatuh dia sempat mendapatkan perawatan dirumah sakit. Namun Tuhan berkehendak lain, selang tiga jam, Bejo menemui ajalnya. Sedangkan kematian salah satu sumber devisa tertinggi ini dikarenakan kehabisan darah.
Kedatangan Kedatangan jenasah bapak satu anak pada Jumat (08/10/2010), lansung disambut isak tangis istri dan putra semata wayannya itu. Bahkan Suyanti, istri korban menangis histeris ketika melihat kedatangan jenazah Bejo dirumah duka.
‘’Saya masih tidak percaya kalau bapak (suami,red), sudah meninggal dunia. Padahal kemarin dia telepon kerumah dan bercanda dengan Irul (putra korban) mas,’’ pungkasnya dengan menitikan air mata.
Kematian korban tak disangka keluarga korban sama sekali, pasalnya tak ada tanda-tanda sebelum korban meninggal. Hanya saja, korban saat itu menelfon keluarga yang diumah hingga berkali-kali.
‘’Sehari sebelum meninggal dia (Bejo), menelfon keluarga hingga berkali-kali. Dia sempat bercanda ria dengan keluarga,’’ terang Slamet, kakak ipar korban.
Jenazah saat ini juga langsung dimakamkan tempat pemakaman umum desa setempat. (Fiant)
Tak sepadan dengan namanya (bejo yang berarti beruntung, red), dia dikabarkan tewas karena terjatuh dari tangga. Sebenarnya ketika jatuh dia sempat mendapatkan perawatan dirumah sakit. Namun Tuhan berkehendak lain, selang tiga jam, Bejo menemui ajalnya. Sedangkan kematian salah satu sumber devisa tertinggi ini dikarenakan kehabisan darah.
Kedatangan Kedatangan jenasah bapak satu anak pada Jumat (08/10/2010), lansung disambut isak tangis istri dan putra semata wayannya itu. Bahkan Suyanti, istri korban menangis histeris ketika melihat kedatangan jenazah Bejo dirumah duka.
‘’Saya masih tidak percaya kalau bapak (suami,red), sudah meninggal dunia. Padahal kemarin dia telepon kerumah dan bercanda dengan Irul (putra korban) mas,’’ pungkasnya dengan menitikan air mata.
Kematian korban tak disangka keluarga korban sama sekali, pasalnya tak ada tanda-tanda sebelum korban meninggal. Hanya saja, korban saat itu menelfon keluarga yang diumah hingga berkali-kali.
‘’Sehari sebelum meninggal dia (Bejo), menelfon keluarga hingga berkali-kali. Dia sempat bercanda ria dengan keluarga,’’ terang Slamet, kakak ipar korban.
Jenazah saat ini juga langsung dimakamkan tempat pemakaman umum desa setempat. (Fiant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar