Fiant-News, Malang - Setelah 17 kali beraksi dan menebar ancaman di jalan para calon korbannya, duo jambret yang menjadi incaran Petugas Polsek Kepanjen akhirnya tertangkap juga, Senin (15/11/2010).
Keduanya adalah Sofi Hermanto (29), warga Dusun Segenggeng, Desa Wonokerso, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang dan Suryo Effendi alias Jamal (32), warga Jalan Sidomukti, Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Menurut Kapolsek Kepanjen, Kompol Suyoto pada wartawan mengatakan, dua pelaku adalah residivis dan penjahat jalanan yang sudah 17 kali beraksi. Modus operandi selalu mengincar tas para wanita. Jika lengah, kedua pelaku ini pun dengan leluasa, mengerjai korbannya.
"Pelaku kita tangkap tadi malam di rumahnya masing-masing. Dari keduanya, kami menemukan banyak barang bukti kejahatan. Termasuk, kater atau semacam pisau tajam yang biasa digunakan pelaku menjambret," ungkapnya.
Dijelaskan Mantan Kabag Ops Polres Malang itu, 17 lokasi kejadian alias aksi penjambretan yang dilakukan keduanya, terjadi selama tahun 2010. Tiga kali mereka beraksi di wilayah Kepanjen, dua kali di Pakisaji, dua kali di Jalan Raya Bululawang depan SPBU Ponpes An Nur serta sisanya di Jalan Raya Turen depan STM Kelautan dan SPBU Talangsuko.
Tertangkapnya pelaku bermula dari banyaknya kasus penjambretan yang dilaporkan para korban. Dengan ciri-ciri yang sama persis, Petugas Polsek Kepanjen akhirnya mengetahui tempat persembunyian dan alamat rumah mereka.
Dari penggrebekan semalam, Polisi juga mendapati dua unit sepeda motor yang biasa dipakai pelaku untuk melakukan kejahatan. Dua motor jenis Yamaha Vega dan Jupiter MX tersebut kini diamankan sebagai barang bukti kejahatan.
"Tidak mudah untuk menangkap pelaku. Kita bahkan harus menyaru dan mengajak mereka untuk pesta miras. Setelah setuju, kita akhirnya menentukan tempat hingga berhasil kita bekuk," papar Kompol Suyoto.
Sementara itu, menurut pengaku keduanya, sasaran alias korban yang akan dijambret adalah tas yang berisi uang dan dompet saja. Jika dalam tas tersebut ada Ponsel, mereka biasanya langsung menjualnya kepada seseorang dengan harga murah.
"Biasanya yang kami ambil cuma uangnya saja. Kalau ada HP, ya kita jual. Uangnya kita gunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Termasuk, untuk melunasi angsuran motor," terang Jamal saat diperiksa Penyidik Polsek Kepanjen.
Ditambahkan Jamal, untuk melancarkan aksinya, ia lebih dulu pilih-pilih mangsa. Selain mencari calon korban yang berjalan sendirian, jika situasi ramai dengan lalu-lintas kendaraan, biasanya urung dilakukan. Pasalnya, hal itu sangat beresiko bagi keselamatan calon korban yang hendak dijambret.
"Kalau jalan raya ramai dan kita tarik paksa tas korban, bisa berakibat fatal. Biasanya, kita cari saat kondisi jalan lengang. Namun, sebelum beraksi kita lebih dulu keliling jalan raya untuk cari mangsanya," tambah Jamal. [Fiant]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar