News Update :

Jumat, 05 November 2010

Satu Desa Dilahap Wedhus Gembel

Fiant-News, Yogyakarta- Puluhan rumah di Desa Desa Argomulyo, terlihat dilalap api akibat luncuran awan panas atau Wedhus Gembel. Bahkan, akibat akibat kejadian ini telah jatuh korban 14 orang tewas, yang kemungkinan masih akan terus bertambah.


Argomulyo adalah sebuah desa wisata yang teletak di Kecamatan Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebgai sebuah desa wisata, informasi mengenai desa ini dengan mudah bisa didapatkan melalui situs resmi yang beralamat di www.argomulyo.com.


Situs desa Argomulyo itu terlihat dibuat oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang ber-KKN di sana. Dalam galeri foto situs desa itu juga, tergambar secara lengkap semua aktivitas kebudayaan penduduk terrekam dengan lengkap.


"Desa Argomulyo berada pada ketinggian 400 m dpl, dengan curah hujan 2787 mm/th, dan bertopografi dataran rendah. Desa ini dilalui sungai Gendol yang bersal dari Gunung Merapi," demikian tertulis di laman depan situs desa itu.


Desa berpenduduk 7711 orang, dengan 2287 kepala keluarga itu memiliki banyak potensi. Posisi desa ini di kaki gunung membuat tanah di desa ini sangat subur. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan buruh tani. Selain berprofesi sebagai petani banyak warga yang berprofesi sebagai penambang pasir. Hal ini dikarenakan terdapat sungai yang berasal dari gunung Merapi sehingga banyak material pasir yang terbawa dari gunung itu. Selain itu Argomulyo juga terkenal sebagai desa penghasil bermacam-macam jenis bambu.


Namun Wedhus gembel yang meluncur pascaletusan Merapi, Kamis (4/11/2010) tengah malam tadi telah meluluhlantakkan desa ini. Pemandangan dari Kali Gendol terlihat jelas api menjalar dan membakar perumahan warga.


Desa Argomulyo terletak 17 kilometer dari puncak Merapi. Padahal sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi telah meningkatkan jarak aman dari bahaya Gunung Merapi dari radius 15 kilometer menjadi lebih dari 20 kilometer dari puncak gunung.


Sebelumnya dari desa itu 12 jenazah tewas yang diterjang awan panas telah dievakusi oleh tim SAR dan Prajurit Kopasus TNI AD. 12 Jenazah itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sardjito, Yogyakarta untuk proses otopsi. [naia]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Jalur Berita : Kabar Berita Terbaru dan Terkini 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.