News Update :

Minggu, 09 Januari 2011

Takut Busuk, Petani Cabe Pilih Panen Lebih Awal

Fiant-News, Sumenep - Hujan terus menerus yang mengguyur Sumenep belakangan ini menimbulkan keresahan di kalangan petani cabe. Mereka dihantui gagal panen cabe karena banyak yang busuk.

Salah satu petani cabe asal Bluto, Bakir, Minggu (09/01/11) mengatakan, untuk musim tanam cabe kali ini, pihaknya terhitung merugi, karena banyak tanaman yang tidak bisa diambil hasilnya. "Cabe ini banyak yang rontok, busuk. Shobung ollena (tidak ada hasilnya)," kata Bakir dalam bahasa Madura.

Ia menceritakan, para petani cabe sekarang ini semua khawatir tanaman cabenya rusak, sehingga memilih memanen lebih awal. "Ya daripada rusak, lebih baik kami panen lebih awal. Biar saja masih hijau. Daripada rontok, busuk. Lebih rugi lagi kami nanti," ujar Bakir.

Menurutnya, meskipun saat ini harga cabe melambung, bukan berarti petani cabe meraup keuntungan lebih besar. "Justru kami ini rugi, karena hasil panen tinggal separoh yang bisa dijual. Lainnya rusak kena hujan," ungkap Bakir.

Dirinya menceritakan, dari setengah hektar lahan cabe miliknya, dalam kondisi normal bisa menghasilkan 500 kuintal cabe. "Tapi saat hujan terus menerus seperti ini, hasilnya cabe kami turun drastis. Hanya sekitar 250 kuintal. Bagaimana mau untung?," katanya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Untuk diketahui, harga cabe rawit di pasar tradisional Sumenep saat ini Rp 80 ribu per kilo. Bahkan di tingkat eceran bisa mencapai Rp 90 ribu. Harga cabe terus melonjak sejak pertengahan Desember 2010 lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Jalur Berita : Kabar Berita Terbaru dan Terkini 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.