Fiant-News, Malang - Sekilas, tak ada yang beda dari penampilan empat siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gampingan II, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang ini.
Saat ditemui disekolahnya, Selasa (8/3/2011) siang ini, keempat siswa itu tak ubahnya murid SD lainnya. Wajah-wajah ceria keempat siswa itu begitu polos. Namun, saat duduk dihadapan undangan dan wali murid untuk mempraktekkan merakit komputer, otak encer keempat siswa itu patut mendapat acungan jempol.
Ya, diusianya yang masih belia, keempat siswa tersebut sanggup merakit PC Komputer hanya dalam waktu tak kurang dari 20 menit.
Untuk menguji kemahirannya, demo merakit komputer pun mereka tunjukkan dihadapan perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Wali Murid serta seluruh Guru dan Kepala Sekolah SDN Gampingan II, Kecamatan Pagak berikut perangkat desa setempat plus instruktur penguji dari sekolah komputer.
Siapa sebenarnya keempat siswa berotak encer itu? Mereka adalah Fajar Irawan, Sasmito, Nurul Hanida serta Sriati. Mereka berempat adalah warga Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Keempat siswa itu masih berusia 10 tahun. Hebatnya lagi, mereka adalah satu kelas dan masih duduk dibangku kelas IV pada sekolah yang sama.
Latar belakang keempat siswa tersebut adalah, lahir dari keluarga kurang mampu. Hidup dan besar disebuah desa yang jauh dari pusat Kota Malang, mereka berempat tidak mempunyai piranti IT semacam laptop dan sejenisnya dirumah. Namun, ketertarikannya tentang game komputer disekolah, membuat keempat siswa mulai tertarik dengan piranti njlimet yang ada dalam PC sebuah komputer.
Tak butuh waktu lama untuk mempelajari seluruh organ dalam sebuah komputer. Hasilnya, pendidikan ekstra kurikuler yang didapat keempat siswa hanya dalam 13 jam pelajaran, sanggup merakit ulang seluruh piranti komputer dalam hitungan menit. Luas biasa!!
Menurut Kepala Sekolah SDN Gampingan II, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, M Suriptohadi mengatakan, tujuan memberikan ekstra kurikuler komputer pada keempat siswanya, untuk memperkenalkan pada dunia luar jika anak didiknya, tidak kalah kualitas dengan sekolah SD dimanapun tempatnya. Yang dia harapkan pula dari kecerdasan anak didiknya dalam merakit komputer itu, berharap bisa meningkatkan mutu pendidikan disekolah.
Dengan begitu, SDN Gampingan II Pagak, bisa sejajar dengan SDN lainnya di Kabupaten Malang. Termasuk, bisa mendapatkan bantuan dana untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa-siswi disekolahnya. “Ada 256 siswa-siswi ditempat kami. Dengan kemahiran keempat siswa tersebut, sekolah kami bisa mendapatkan sedikit bantuan dari pemerintah atau pihak manapun untuk bekerja sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas,” paparnya.
Sementara itu, menurut Nurul Hanida, salah satu siswi yang mahir dalam merakit komputer, dirinya senang mendapatkan materi kurikulum komputer. Meski tidak pernah bermimpi akan mahir merakit komputer, ia tertarik dengan seluruh PC dalam komputer dan mengutak-atiknya lantaran tertarik saat seorang guru sekolahnya, bermain game pada komputer.
“Melihat game dikomputer, saya jadi tertarik untuk melihat isi dari komputer itu sendiri. Senang juga bisa merakit komputer. Ternyata, tidak terlalu rumit juga pirantinya,” ucap Nurul yang mampu merakit komputer dalam hitungan tak sampai 20 menit itu.
Saat ditemui disekolahnya, Selasa (8/3/2011) siang ini, keempat siswa itu tak ubahnya murid SD lainnya. Wajah-wajah ceria keempat siswa itu begitu polos. Namun, saat duduk dihadapan undangan dan wali murid untuk mempraktekkan merakit komputer, otak encer keempat siswa itu patut mendapat acungan jempol.
Ya, diusianya yang masih belia, keempat siswa tersebut sanggup merakit PC Komputer hanya dalam waktu tak kurang dari 20 menit.
Untuk menguji kemahirannya, demo merakit komputer pun mereka tunjukkan dihadapan perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Wali Murid serta seluruh Guru dan Kepala Sekolah SDN Gampingan II, Kecamatan Pagak berikut perangkat desa setempat plus instruktur penguji dari sekolah komputer.
Siapa sebenarnya keempat siswa berotak encer itu? Mereka adalah Fajar Irawan, Sasmito, Nurul Hanida serta Sriati. Mereka berempat adalah warga Desa Gampingan, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Keempat siswa itu masih berusia 10 tahun. Hebatnya lagi, mereka adalah satu kelas dan masih duduk dibangku kelas IV pada sekolah yang sama.
Latar belakang keempat siswa tersebut adalah, lahir dari keluarga kurang mampu. Hidup dan besar disebuah desa yang jauh dari pusat Kota Malang, mereka berempat tidak mempunyai piranti IT semacam laptop dan sejenisnya dirumah. Namun, ketertarikannya tentang game komputer disekolah, membuat keempat siswa mulai tertarik dengan piranti njlimet yang ada dalam PC sebuah komputer.
Tak butuh waktu lama untuk mempelajari seluruh organ dalam sebuah komputer. Hasilnya, pendidikan ekstra kurikuler yang didapat keempat siswa hanya dalam 13 jam pelajaran, sanggup merakit ulang seluruh piranti komputer dalam hitungan menit. Luas biasa!!
Menurut Kepala Sekolah SDN Gampingan II, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, M Suriptohadi mengatakan, tujuan memberikan ekstra kurikuler komputer pada keempat siswanya, untuk memperkenalkan pada dunia luar jika anak didiknya, tidak kalah kualitas dengan sekolah SD dimanapun tempatnya. Yang dia harapkan pula dari kecerdasan anak didiknya dalam merakit komputer itu, berharap bisa meningkatkan mutu pendidikan disekolah.
Dengan begitu, SDN Gampingan II Pagak, bisa sejajar dengan SDN lainnya di Kabupaten Malang. Termasuk, bisa mendapatkan bantuan dana untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi siswa-siswi disekolahnya. “Ada 256 siswa-siswi ditempat kami. Dengan kemahiran keempat siswa tersebut, sekolah kami bisa mendapatkan sedikit bantuan dari pemerintah atau pihak manapun untuk bekerja sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas,” paparnya.
Sementara itu, menurut Nurul Hanida, salah satu siswi yang mahir dalam merakit komputer, dirinya senang mendapatkan materi kurikulum komputer. Meski tidak pernah bermimpi akan mahir merakit komputer, ia tertarik dengan seluruh PC dalam komputer dan mengutak-atiknya lantaran tertarik saat seorang guru sekolahnya, bermain game pada komputer.
“Melihat game dikomputer, saya jadi tertarik untuk melihat isi dari komputer itu sendiri. Senang juga bisa merakit komputer. Ternyata, tidak terlalu rumit juga pirantinya,” ucap Nurul yang mampu merakit komputer dalam hitungan tak sampai 20 menit itu.
hebaaaat...., kapan nih semua SD kayak begini? salut dah.... hidup Indonesia....!
BalasHapus