Razia dipimpin langsung Wakil Kepala Kepolisian Resor Situbondo Komisaris Erick Hermawan, dengan mengerahkan 140 personil. Dalam razia itu, petugas menemukan dan menyita sejumlah barang yang dicurigai sebagai bahan peledak rakitan: serbuk belerang, kabel, dan paku.
Namun polisi tidak menemukan bukti itu digunakan untuk peledak. "Serbuk belerang kata napi untuk menyembuhkan panu. Paku katanya untuk pasang-pasang jemuran. Kabel untuk bikin mobil-mobilan buat anak," kata Erick.
Barang bukti akhirnya dikembalikan ke petugas rutan. Selain bukan target operasi, kasus tidak bisa ditindaklanjuti karena tidak ada pengakuan dari pemilik.
Selain bahan peledak rakitan, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti rekapan judi togel dan sejumlah uang. Ada juga obat-obat keras yang tak dilengkapi resep dokter, yang disita dari ruang narapidana dan tahanan wanita.
Terkait adanya sejumlah temuan ini, kepolisian akan berkoordinasi dengan pengelola rutan. "Kami akan mengonfirmasinya," kata Erick.
Kepala Keamanan Rutan Situbondo Misrawi mengakui keterbatasan jumlah personil untuk mengawasi penghuni rutan. "Jumlah warga binaan sendiri sebanyak 260 orang, mereka terdiri dari tahanan kejaksaan dan Narapidana (Napi). Padahal, seharusnya kapasitas Rutan Situbondo itu berjumlah 200 orang," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar