Fiant-News, Probolinggo - Sama seperti gunung Merapi, gunung Bromo juga mengeluarkan asap solfatar yang mengandung belerang dan abu. Walau begitu, asap yang keluar dari Bromo sejak Jumat hingga Minggu (28/11/2010) malam berbeda karakter dengan di Merapi.
Letusan Gunung Bromo terus mengeluarkan asap solfatar yang mengandung belerang dan abu sejak Jumat hingga Minggu (28/11/2010) malam. Ternyata letusan Bromo berbeda dengan Semeru dan Merapi, dikarenakan Dapur Magmanya lebih kecil.
"Kalau melihat dari karakter letusan Bromo, berbeda dengan Gunung Semeru dan Merapi," kata kata Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Api Bromo Gede Suantikan pada beritajatim.com.
Menurut dia, karakter letusan Bromo freatik dan terus menerus mengeluarkan asap tebal berwarna kehitaman. Ini sama dengan letusan Bromo saat ini hampir sama di tahun 2000. "Letusan Bromo waktu itu ya yang kayak sekarang ini," ujar Gede.
Mengenai letusan Bromo masih terus terjadi dengan kepulan asap yang cukup tinggi hingga 700 meter, menurut Gede, hal itu terjadi dikarenakan gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal. "Kalau gempa tremor, itu terlacaknya energi dari perut Bromo," jelasnya.
Dengan masih terpantaunya gempa vulkanik dan Tremor, Tim PVMBG Bandung terus menganalisi dan menyelidiki apa yang masih disimpan oleh Bromo. "Kami disini sampai saat ini masih menyelidiki apa yang sebenarnya yang direncana gunung Bromo," ungkapnya.
Sementara menurut Suherman (55) warga Dusun Cemoro Lawang Desa Ngadisari Kecamatan Suka Pura, letusan dan kepulan asap Bromo lebih pekat pada Minggu Sore ketimbang pada hari Jumat lalu. "Sekarang ini kepulan asap lebih pekat, malah kepulannya lebih sering," ungkapnya. [Fiant]
Letusan Gunung Bromo terus mengeluarkan asap solfatar yang mengandung belerang dan abu sejak Jumat hingga Minggu (28/11/2010) malam. Ternyata letusan Bromo berbeda dengan Semeru dan Merapi, dikarenakan Dapur Magmanya lebih kecil.
"Kalau melihat dari karakter letusan Bromo, berbeda dengan Gunung Semeru dan Merapi," kata kata Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Api Bromo Gede Suantikan pada beritajatim.com.
Menurut dia, karakter letusan Bromo freatik dan terus menerus mengeluarkan asap tebal berwarna kehitaman. Ini sama dengan letusan Bromo saat ini hampir sama di tahun 2000. "Letusan Bromo waktu itu ya yang kayak sekarang ini," ujar Gede.
Mengenai letusan Bromo masih terus terjadi dengan kepulan asap yang cukup tinggi hingga 700 meter, menurut Gede, hal itu terjadi dikarenakan gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal. "Kalau gempa tremor, itu terlacaknya energi dari perut Bromo," jelasnya.
Dengan masih terpantaunya gempa vulkanik dan Tremor, Tim PVMBG Bandung terus menganalisi dan menyelidiki apa yang masih disimpan oleh Bromo. "Kami disini sampai saat ini masih menyelidiki apa yang sebenarnya yang direncana gunung Bromo," ungkapnya.
Sementara menurut Suherman (55) warga Dusun Cemoro Lawang Desa Ngadisari Kecamatan Suka Pura, letusan dan kepulan asap Bromo lebih pekat pada Minggu Sore ketimbang pada hari Jumat lalu. "Sekarang ini kepulan asap lebih pekat, malah kepulannya lebih sering," ungkapnya. [Fiant]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar