Fiant-News, Malang – Bukan hanya petani dan penjual trompet yang mendapatkan rejeki nomplok di hari pertama tahun 2011. Para juru parkir (jukir) yang ada di wilayah Malang juga mengalami hal yang sama. Salah satunya apa yang dialami jukir di Alun-alun Kota Malang.
Menurut pengakuan Edy (35), salah satu jukir yang mangkal di wilayah Alun-alun Kota Malang, di hari pertama tahun 2011, pihaknya kewalahan mengatur kendaraan bermotor. "Yang banyak sepada motor mas. Sejak pagi sudah memadati alun-alaun ini," katanya, Sabtu (1/1/2011), saat ditemui beritajatim.com.
Dengan banyaknya pengunjung ke Alun-alun Kota Malang itu, jelas menambah pendapatan pria yang tinggal di Jl Muharto Kota Malang itu. "Lumayan mas, ada ceperannya juga. Kadang ada yang memberikan Rp 2 ribu. Ada yang bahkan Rp 5 Ribu. Kalau parkirnya sendiri, Rp 1000," katanya.
Yang masuk ke saku pribadi Edy itu adalah pemberian secara langsung dari pemilik sepeda motor. "Kadang kalau tak ada uang pas, dikasih semua ke saya. Ada yang memang mau ngasik Rp 5 ribu. Alhamdulillah, ada pemasukan walaupun tidak besar," katanya.
Ditanya sejak pagi sudah mendapatkan uang ceperan berapa? Edy enggan mengatakannya. "Malu mas. Yang jelas lumayan. Beda dengan hari biasanya. Cukup untuk makan sehari," katanya sembari tersenyum.
Sementara ditempat bernbeda, juga dialami Santoso (45) jukir yang ada di depan obyek wisata Sengkaling Kabupaten Malang. Ia sudah mengantongi Rp 100 ribu, hasil dari pemberian pemilik mobil yang diparkir di area Sengling itu. "Kalau ada lebihnya diambil sendiri mas. Uang parkir mobil, Rp 5 ribu, kalau sepeda motor Rp 1000," katanya.
Kalau dibanding hari biasa, Santoso mengaku, tak ada uang ceperan. "Karena pengunjungnya tak terlalu ramai seperti hari ini. Lumayan mas, untuk uang saku. Yang penting halal. Yang jelas, kita tidak minta, dikasih oleh pemilik sepeda dan mobil," ujarnya.
Selain itu, kebahagiaan juga terlihat diwajah Etik (20), yang menjadi pembantu pengatur lalulintas yang ada di Jl Ahmad Yani Kota Malang. "Lumayan, banyak yang ngasik. Ada ngasik seribu bahkan kalau mobil ada yang gasik rp 5 ribu," aku Etik, ditemui saat istirahat selesai mengatur arus lalulintas itu.
Menurut pengakuan Edy (35), salah satu jukir yang mangkal di wilayah Alun-alun Kota Malang, di hari pertama tahun 2011, pihaknya kewalahan mengatur kendaraan bermotor. "Yang banyak sepada motor mas. Sejak pagi sudah memadati alun-alaun ini," katanya, Sabtu (1/1/2011), saat ditemui beritajatim.com.
Dengan banyaknya pengunjung ke Alun-alun Kota Malang itu, jelas menambah pendapatan pria yang tinggal di Jl Muharto Kota Malang itu. "Lumayan mas, ada ceperannya juga. Kadang ada yang memberikan Rp 2 ribu. Ada yang bahkan Rp 5 Ribu. Kalau parkirnya sendiri, Rp 1000," katanya.
Yang masuk ke saku pribadi Edy itu adalah pemberian secara langsung dari pemilik sepeda motor. "Kadang kalau tak ada uang pas, dikasih semua ke saya. Ada yang memang mau ngasik Rp 5 ribu. Alhamdulillah, ada pemasukan walaupun tidak besar," katanya.
Ditanya sejak pagi sudah mendapatkan uang ceperan berapa? Edy enggan mengatakannya. "Malu mas. Yang jelas lumayan. Beda dengan hari biasanya. Cukup untuk makan sehari," katanya sembari tersenyum.
Sementara ditempat bernbeda, juga dialami Santoso (45) jukir yang ada di depan obyek wisata Sengkaling Kabupaten Malang. Ia sudah mengantongi Rp 100 ribu, hasil dari pemberian pemilik mobil yang diparkir di area Sengling itu. "Kalau ada lebihnya diambil sendiri mas. Uang parkir mobil, Rp 5 ribu, kalau sepeda motor Rp 1000," katanya.
Kalau dibanding hari biasa, Santoso mengaku, tak ada uang ceperan. "Karena pengunjungnya tak terlalu ramai seperti hari ini. Lumayan mas, untuk uang saku. Yang penting halal. Yang jelas, kita tidak minta, dikasih oleh pemilik sepeda dan mobil," ujarnya.
Selain itu, kebahagiaan juga terlihat diwajah Etik (20), yang menjadi pembantu pengatur lalulintas yang ada di Jl Ahmad Yani Kota Malang. "Lumayan, banyak yang ngasik. Ada ngasik seribu bahkan kalau mobil ada yang gasik rp 5 ribu," aku Etik, ditemui saat istirahat selesai mengatur arus lalulintas itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar