Surabaya (JalurBerita) - Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Provinsi Jatim telah membuat rencana operasi penyelenggaraan angkutan lebaran terpadu 2011/1432 H.Jumlah personil yang akan diterjunkan dalam pengawasan kegiatan angkutan lebaran tahun ini sebanyak 5.030 orang. Personil terdiri dari petugas Dishub LLAJ Jatim bersama 11 UPT LLAJ 648 personil dan 4.382 petugas Dishub kabupaten/kota se-Jatim. Mereka ini juga masih dibantu personil unsur perhubungan lainnya dari Adpel Perak, Adban Juanda, KAI, Perum Damri, BMKG Jatim, Adpel Ketapang-Gilimanuk dan Adpel Ujung-Kamal.
Kabid Angkutan Dishub LLAJ Jatim Sumarsono kepada beritajatim.com, Kamis (21/7/2011) mengatakan, masa angkutan lebaran untuk moda transportasi laut terjadi pada 15 Agustus-15 September 2011 (H-15 sampai dengan H+15).
Sedangkan, untuk masa angkutan kereta api terjadi sejak 20 Agustus-10 September (H-10 sampai H+10). Sementara untuk masa angkutan jalan, ASDP dan udara terjadi pada H-7 sampai H+7 (23 Agustus-7 September 2011).
"Petugas Dishub dan LLAJ se-Jatim akan menekan angka kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik lebaran kali ini. Jangan sampai mengalami kenaikan seperti tahun lalu," katanya.
Berdasarkan data Dishub LLAJ Jatim pada 2010 saat H-7 sampai H+7 lebaran diketahui, ada jumlah 380 kejadian (naik 55,10 persen dibanding tahun 2009 yang hanya 245 kejadian), korban meninggal 91 orang (turun 13,33 persen dari 105 orang pada 2009), korban luka berat 45 orang (turun 68,09 persen dari 141 orang pada 2009), korban luka ringan 176 orang (turun 46,67 persen dibanding 360 orang pada 2009) dan kerugian material Rp 550.286.800 (naik 119,13 persen dari Rp 251.125.000 pada 2009).
"Ada 8 ruas jalan rawan kecelakaan (jalur tengkorak, red) dan 8 ruas jalan rawan macet di Jatim yang harus diwaspadai pemudik lebaran. Petugas kami akan standby di jalur-jalur itu," pungkasnya. [fint/a]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar