News Update :

Selasa, 12 Juli 2011

Pemalsuan Uang

Awas! Pemalsuan Uang Sudah Semakin Canggih 

 Surabaya (Jalur-Berita)-Para pedagang maupun pelaku ekonomi sektor riil laninya saat ini harus lebih berhati-hati dalam bertransaksi dengan menggunakan uang pecahan besar. Sebab saat ini uang palsu (Upal) dengan teknologi tinggi dan kemiripan yang hampir sempurna mulai banyak beredar.

Hal itu terbukti dari temuan Upal di Bank Indonesia (BI) menunjukkan saat ini tak hanya gambar air saja yang bisa di buat oleh pemalsu uang tetapi sudah masuk pada sistem pengamanan uang tingkat kedua yang seharusnya hanya bisa dibuat oleh Perum Peruri sebagai pencetak uang. Dimana tanda hologram tak terlihat yang ada dipecahan 50.000 berupa penari Bali dan 100.000 an berupa peta Indonesia, kini sudah bisa dibuat.

"Tak dipungkiri kecanggihan teknologi membuat pemalsu semakin lihai bahkan lolos hingga ke beberapa bankbahkan lolos hingga ke beberapa bank. Tetapi meskipun mereka mampu menembus tingkat pengamanan kedua kami ini,  tetapi kerja mereka masih kasar. Mereka tak mampu memalsukan jenis kertas kami, sehingga dengan mudah masyarakat bisa mendeteksinya, meskipun ada pengaman keduanya," jelas Hamid Ponco Wibowo, Deputy Director Surabaya Regional Office, Senin (11/7/2011).

Dikatakan, tahun ini terjadi pergeseran uang yang dipalsukan, jika tahun lalu uang yang dipalsukan sebagian besar adalah pecahan 50.000 an maka tahun ini yang dominan adalah pecahan terbesar 100.000 an. Pada Semester pertama BI Surabaya mencatat jumlah Upal yang terungkap adalah sebesar Rp 865,99 juta sebanyak 2.172 lembar.Jumlahnya setiap bulan hampir sama banyak seperti di Januari 2011, sekitar 1.200 lembar. Februari sebanyak 780 lembar, Maret 901 lembar hingga bulan Juni ada 986 lembar Upal.

"Kasus Upal tahun ini yang paling mendekati kemiripan dengan uang asli sendiri adalah kasus di Sidoarjo, dengan barang bukti 700 lembar uang pecahan 100.000 an," bebernya.

BI Surabaya juga mencatat peredaran Upal terbanyak terjadi di Surabaya pada tahun 2011 ini saja mencapai 5.878 lembar dengan total nilai Rp 460,5 juta, diikuti Kediri dengan jumlah Upal sebanyak 1.865 lembar sebanyak 148,5 juta. Sedangkan di Jember dan di Malang masing-masing menjadi penyumbang Upal sebanyak 1.861 lembar dan 1.486 lembar.

"Kami akan terus melakukan pencegahan terhadap semakin maraknya Upal ini, diantaranya mungkin nanti akan menambah item security fitur yang biasanya untuk pecahan besar hanya 15 item, bisa kami tambah lagi. Dan yang pasti sistem keamanan kami ke tiga yang hanya diketahui oleh Bank central, belum bisa dibobol pemalsu uang," tandasnya.[fint/a]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright Jalur Berita : Kabar Berita Terbaru dan Terkini 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.